Sponsors

Selasa, 31 Desember 2013

Peduli Sejarah dan Budaya Ala Bol Brutu

Ada catatan yang menarik ketika saya menyimak pameran foto-foto Candi Marjinal di House Of  Sampoerna – Surabaya. Juni-Juli 2012.  Yaitu tentang komunitas  Gerombolan Pemburu Batu ( Bol Brutu ) sebagai pelaksana pameran itu.

Rasa salut dan kagum saya begitu membuncah pada aktifitas dan kegiatan Bol Brutu itu. Melalui karya foto-foto mereka yang saya repro dan tampilkan dalam blog ini, kita seakan diajak langsung menyimak benda-benda bersejarah yang terdapat di beberapa daerah di nusantara. Terasa seperti ikut terlibat dalam kegiatan itu dan berada langsung di lokasinya.

Secara perlahan namun pasti, komunitas dengan kepedulian pada benda-benda dan budaya yang bersejarah ini mulai menunjukkan eksistensinya dengan mendapatkan berbagai apresiasi dari berbagai pihak.
Karena pada dasarnya ,  Bol Brutu memiliki tujuan mulia, yaitu mengingatkan kita bahwa di suatu tempat di nusantara masih banyak  terdapat benda-benda bersejarah yang menyimpan ribuan cerita kehidupan pada masa lampau. Banyak diantara benda-benda dan situs-situs purbakala itu yang seolah terlupakan keberadaannya.

 
Komunitas ini terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Bol Brutu sebagai komunitas dimulai semenjak Oktober 2009 ketika Kris Budiman, Cuk Riomandha, Ery Jabo dan Putu Sutawijaya bersama-sama mengunjungi situs sejarah Kyai Sadrach di Purworejo, Jawa Tengah. 

Merasa cocok, kelompok yang belum punya nama saat itu kemudian kembali melakukan beberapa perjalanan lainnya dengan  mengunjungi aneka macam situs bersejarah mulai dari makam kuno, masjid dan klenteng tua, hingga gereja dan bangunan kolonial, serta situs prasejarah. Lokasi yang mereka kunjungi pada umumnya adalah situs marginal, yang hampir jarang didengar atau disadari keberadaannya oleh kebanyakan orang.


Pada bulan  Maret 2010, komunitas ini akhirnya diberi nama  ‘ Bol Brutu ‘ yang merupakan akronim dari Gerombolan Pemburu Batu.Sebagai ikon komunitas , Bol Brutu menggunakan Dewa Gana yang bertubuh cebol dan gendut. Bol Brutu itu sendiri diambil dari kata  dalam bahasa Jawa yang artinya organ pembuangan.

Mungkin penggunaan nama Bol Brutu itu setidaknya bisa menjelaskan salah satu tujuan komunitas ini yaitu memberikan perhatian pada hal-hal yang berkaitan dengan sejarah dan budaya yang selama ini dianggap tabu, tidak penting dan marjinal.
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  
OLeh-oleh Khas Tuban 
Semaraknya Karnaval Budaya Di Tuban
Indahnya Indonesia Dalam Karnaval Budaya
Situs Giri Kedaton Peningggalan Sunan Giri
Nasi Krawu yang Nikmat dan Khas Gresik

Hantu Yang Aneh di Lamongan 
Relief 3 Dimensi di Kelenteng Tuban 
Api Yang Tak Bisa Padam Di Bojonegoro
Maharani, Si Cantik dari Lamongan 
Serunya Disemprot Air di Tempat Wisata
Semaraknya Karnaval Budaya 2012  Di Tuban


Ijazah Dokter Jawa Di Masa Lampau
Merak Albino Yang Eksotis dan Langka 
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya 
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan 
Sosok Dokter Perintis Museum SANTET  

Relief Kucing Di Kelenteng Tjoe Ling Kiong - Tuban
Kota TEXAS Di Lamongan 
Museum Yang Menyimpan Benda-Benda Santet 
Harimau dan Singa Liar Di Lamongan
Benda-benda Bernuansa Mistis dan Magis di Museum

Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro 

Purna Siswa dan Gelar Prestasi TK Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban 

Gadis di Tuban  Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi
Kerangka Gajah Purba Di Lamongan
Wisata Religi Di Makam Sunan Giri
Nasi Krawu Yang Nikmat dan Khas Gresik
Kue Pudak yang Nikmat dan Khas Gresik

Indahnya House Of Sampoerna Di Malam Hari
Kirab Piala Adipura Di Tuban
Parade Mobil Hias Di Tuban 
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut  Di Lamongan 
Kapal Selam Yang Terdampar Di Surabaya

Batu-batu  dan Relung Unik di Gua Akbar
Legenda Batu Gajah di Tanah Tuban 
Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban 
Atraksi Kekuatan Ala Samson Di Tuban 

Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi 

Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari 
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban 
Indahnya Pantai Panyuran - Tuban 
Pameran Foto Bol Bru di House Of Sampoerna 

Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar 
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban 

Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio 
Wanita Mini 75 cm dari Tuban 
Nuansa Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban 
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang

Bertemu Bajak Laut Di Lamongan
Indahnya Pasar Bunga Kayun Di Surabaya
Wisata Laut Tuban Yang Mengecewakan
Makam Panjang 9 Meter di Gresik

Rumah Kucing Di Lamongan 
Pesona Kuda Jingkrak di Tuban
Rumah Sakit Hantu Di Lamongan 
Foto Gus Dur di Kelenteng Boen Bio 

Nuansa Horor Di Museum Kesehatan
Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban 
Ikon Ala Nazi di Kelenteng Kwan Sing Bio
Situs Bangunan Kuno Di Kayangan Api 

Camilan Ampo Yang Terbuat dari Tanah
Menguji Adrenalin di Watu Ondo
Rambu Ala Slankers Di Bojonegoro
Buah Kepel Sebagai Deodoran Alami

Nikmat dan Segarnya Es Dawet Siwalan
Indahnya Alun-alun Tuban di Malam Hari
Pesona Kesegaran Air Terjun Sri Getuk
Ribuan Ikan dan Kelelawar di Gua Ngerong
Gemerlap Istana Dalam Gua 
 

Rumah Gajah Mungkur Yang Indah Dan Unik
Museum Anak Kolong Tangga
Jangkar Bermata Empat Di Museum Kambang Putih
Pesona Keindahan Candi Prambanan

Pondok Pesantren Dalam Gua Yang Fenomenal
Minuman Legen Yang Nikmat dan Segar
Jejak Majapahit di Candi Jabung  
Relika Makam Walisongo Di Lamongan
================================================================
Kegiatan Bol Brutu yang telah dilakukan selama ini diantaranya adalah menjelajah dan menelusuri situs-situs besersejarah seperti candi, prasasti, bangunan kuno, makam-makam kuno, masjid-masjid tua, bangunan-bangunan kolonial dan sebagainya.  Mereka juga mendokemntasikannya baik dalam bentuk foto, lukisan atau sketsa.

Setelah memiliki fanpage di Facebook, semakin banyak orang yang berminat untuk bergabung dengan komunitas ini. Anggota Bol Brutu itu sendiri dikenal dengan sebutan Brutuis.
Komunitas Bol Brutu selama ini sudah menjelajahi berbagai daerah di Yogyakarta, Magelang, Solo, Semarang, Kudus, Mojokerto, Malang, Surabaya, Lumajang, Blitar, Bali dan bahkan sampai ke Sumatera. 

Dengan adanya komunitas Bol Brutu ini, proses sadar dan peduli pada sejarah dan budaya Indonesia pada masa lampau  menjadi hal yang menyenangkan karena ‘  blusukan ‘ ( penjelajahan ) itu  dilakukan dengan santai sambil jalan-jalan, wisata kuliner, dan juga bisa menyalurkan hobi fotografi.

Bol Brutu juga aktif mengadakan pameran foto dan dilengkapi dengan beberapa  benda-benda purbakala di berbagai daerah. Uniknya dalam setiap karya foto yang ditampilkan itu tidak menampilkan lokasi obyek foto secara detail. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi niat jahat oknum yang ingin mendatangi situs-situs purbakala itu dan menjarahnya.
Selain itu, pada tgl  29 Januari 2012 , Komunitas Bol Brutu menggelar acara peluncuran buku setebal 104 halaman berjudul  "How Brutu Are You? Bol Brutu dan Situs-Candi Hindu-Buddha"  di Sangkring Art Project Nitiprayan, Yogyakarta.
  










Tidak ada komentar:

Posting Komentar